Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan haidai taulanku
Tak mudah ku lupakan
Tak mudah bercerai
Selalu ku rindukan
Desaku yang permai
Mungkin lagu tersebut mengingatkan kita akan keadaan sebuah desa yang masih asri, tempat kelahiran yang kita banggakan, tempat menetap ayah dan ibu kita, tempat kita merasakan keriangan semasa kecil...
Ya... 15 tahun silam itu kami rasakan...
Sekarang... Desaku terasa ganas, terjal, berliku dan berbahaya. Membuat murka para penghuni alam oleh ganasnya kerikil-kerikil jalanan di Desaku. Lelah sudah satwa memohon bijak pemimpin Bangsa yang tak kunjung tiba. Entah kapan Medan Merah berganti wajah seperti dulu menjadi Medan Hitam tempat roda-roda kami berpijak untuk bertahan hidup lebih layak. Entah...
Seandainya kuda besi kami bisa bicara, mereka akan berteriak "kau kejam, kau siksa aku dengan kejam".
NB: Video yang sudah kami upload di youtube bisa dilihati disini, disini, dan di sini.
{ 0 Comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment