Saat ini orang lebih termotivasi untuk mencari kekayaan dari pada kebahagiaan. Kekayaan telah dijadikan raja dunia. Dengan dalih, dialah yang nantinya akan mengantarkan kita pada segala-galanya, termasuk kebahagiaan. Dengan harta yang melimpah kita bisa bahagia. Tapi, apakah kekayaan lebih utama dari kebahagiaan?
Padahal, hakekat hidup sebenarnya adalah untuk mencari kebahagiaan. Kebahagiaan adalah hal utama yang perlu kita cari, dapatkan dan nikmati. Hal itu tercermin dari doa yang selalu kita minta, “rabbanaa aatina fii dunyaa hasanatan wa fiil aakhirati hasanatan faqina ‘adzaabannaar”. Tapi, dengan majunya zaman, kita telah diperbudak oleh trend, konsumtifisme dan selalu diombang-ambingkan oleh zaman yang terus berkembang.
Kita telah lupa, tujuan kita sebenarnya. Untuk apa aku hidup? Sehingga, hidup terasa makin resah, gelisah, takut dan angan-angan. Kekayaan materi tanpa diimbangi dengan kekayaan batin akan membahayakan dan mengecewakan. Dia memiliki, tapi tidak menikmati. “Alangkah ruginya, ketika kita memiliki tapi tidak bisa menikmatinya”. Tapi, alangkah bahagianya jika kita memiliki dan bisa menikmati.
Dengan berbagi, kenikmatan dan kebahagiaan hidup akan lebih terasa. Apalagi, jika kita langsung melihat roman kebahagiaan itu dari orang yang merasakan pemberian kita secara langsung. Hidup terasa sangat indah, nikmat dan menyenangkan. Betapa bahagiaanya seorang guru, jika menyaksikan anak didiknya berprestasi, alangkah bahagianya orang tua jika melihat anaknya menjadi orang yang bermanfaat, dan alangkah bahagianya jika kita memberikan nasi kepada orang yang kelaparan, dsb.
Dengan memberi dan berbagi kita saling menguntungkan, khususnya bagi pemberi. Dia akan merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Oleh karenanya, jaga diri kita, jaga visi dan misi kita, untuk apa aku ada, dari mana dan mau kemana. Dengan kesadaran ini, kita akan mendapati diri kita lebih baik, lebih baik dan terus lebih baik dari sebelumnya. Semoga kita bisa mendapatkan dan menikmati kebahagiaan itu, Selamat berbagi dan mencoba.
Belajar hidup dari nelayan untuk melangkah menuju impian
Tulisan ini didapat dari blog azzamfasih.com
{ 0 Comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment